92 Pintu-pintuPahaladanPenghapus Dosa


  92 Pintu-pintu
Pahala
dan
Penghapus Dosa


Karya : Abdur Rahman Al-Jami’

Mukadimah
Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Besar karunia-Nya, shalawat serta
salam kepada makhluk-Nya yang paling Mulia, pemimpin kita, Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarganya dan sahabatnya.

Al- Hafiz Ibnu Rajab -semoga Allah merahmatinya- dalam pembukaan
kitab-nya: “At-Takhwif minannar“ (Menumbuhkan rasa takut terhadap
neraka) menyatakan tentang sebab dia mengarang kitab tersebut: “Supaya
-atas kehendak Allah- menjadi penghalang bagi jiwa dari kesesatan dan
kerusakan, serta menjadi pendorong baginya untuk segera menggapai
kesuksesan dan petunjuk. Sesungguhnya jiwa-jiwa manusia terutama pada
zaman sekarang ini telah diliputi perasaan malas dan santai serta
menuruti hawa nafsunya dan dibuai angan-angan kepada Allah. Dan hawa
nafsu itu tidak akan meninggalkan hati kecuali dengan dua cara: Rasa
takut (kepada Allah) dan rindu (kepada-Nya)“ (At-Takhwif Min An-Nar, hal. 7)

Dari bab inilah -bab tentang kerinduan kepada-Nya kami susun untuk anda
akhi muslim tercinta sebuah buku kecil yang mengandung hadits-hadits
pilihan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits-hadits
yang shahih ini menunjukkan pintu-pintu pahala dan amal shaleh beserta
keutamaannya, agar anda dapat bangkit dari kelalaian dan mengibas debu
kemalasan serta sikap santai, langkah semakin terdorong untuk mencari
ridha Allah, sehingga anda akan mendapatkan cinta-Nya dan masuk ke dalam
syurga-Nya.

Hadits-hadits tersebut juga memuat tentang penghapus-penghapus
(kaffarat) kesalahan yang dengannya Allah ta’ala menghapuskan dosa-dosa,
agar diketahui bahwa Allah ta’ala Maha Belas Kasih, suka memberikan
ampunan terhadap dosa-dosa hamba-Nya yang lalai, pintu-pintu rahmat-Nya
dan ampunan-Nya selalu terbuka untuk mereka, diberikannya seribu satu
jalan untuk mereka dan dimudahkan jalan untuk bertaubat supaya mereka
bersedia untuk kembali (kepada jalan Allah).

Maka marilah akhi muslim -semoga Allah memberikan taufiq kepada anda-
kita mencari ilmu dan beramal shaleh, moga-moga anda termasuk
orang-orang yang mendapatkan naungan Allah pada hari dimana tidak ada
naungan selain naungan-Nya di tempat dimana terdapat orang yang kita
cintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya.

Sebelum saya memulai, ingin saya sampaikan terlebih dahulu bahwa
hadits-hadits yang saya kutip dikumpulkan dari beberapa kitab, yaitu:
Shahih Bukhari, Shahih Muslim, ditambah dengan Shahih Ibnu Majah,
Turmuzi, Nasa’i, Abu Daud, At-Targhib wa At-Tarhib dan Shahih Jami’
Ash-Shagir yang telah dikoreksi oleh Syaikh Al Albani -semoga Allah
merahmatinya-, saya juga mengambil dari kitab “Amal Shaleh” yang disusun
oleh Abdul Wahhab Al Utsman, begitu juga dari kitab “Fadhailul
A’mal”-nya Dhia Al-Maqdisi yang dikoreksi oleh Ghassan Harmaas, semoga
Allah membalas mereka dengan kebaikan. Bukan maksud saya untuk
mentakhrij hadist-hadits tersebut, akan tetapi yang ingin saya katakan
adalah bahwa-bahwa hadits-hadits berikut adalah shahih -insya Allah-.

Saya mohon kepada Allah Yang Maha Mulia pemilik Arsy yang agung agar
mengampuni anda dan siapa saja yang berperan dalam pekerjaan ini, dan
akhir doa kami adalah: Segala puji hanya bagi Allah Rabb sekalian alam.

1. TAUBAT
 “ Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung “ (An Nur: 31).

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam
untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu siang dan Dia
membentangkan tangan-Nya pada waktu siang untuk menerima taubat orang
yang berdosa pada waktu malam hingga matahari terbit dari tempat
terbenamnya (hari kiamat-pent)“ (HR.Muslim).

“Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau
berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu apapun yang
ada pada dirimu. Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu menjulang ke
langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya Aku akan
mengampunimu. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau mendatangi-Ku
dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemui-Ku tanpa
menyekutukan-Ku sedikitpun maka aku akan memberimu ampunan sepenuh bumi
“ (Shahih Turmudzi).

“Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak punya dosa
sama sekali“ (shahih Ibnu Majah).

“Seandainya kalian melakukan kesalahan-kesalahan sepenuh langit,
kemudian kalian bertaubat, niscaya taubat kalian akan diterima” (Shahih
Ibnu Majah).

2. MENUNTUT ILMU
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat“ (Al
Mujadalah: 11).

"Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya akan
Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga" (Shahih Al-Jami').

“Siapa di pagi hari berangkat ke masjid hanya untuk mempelajari kebaikan
atau megajarkan kebaikan, maka baginya bagaikan pahala orang yang
melakukan haji dengan sempurna.” (Shahih Targhib dan Tarhib).

"Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah
hingga kembali" (Shahih Turmuzi).

"Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah akan memberikannya
pemahaman terhadap agama" (Shahih Ibnu Majah).

3. HALAQAH ZIKIR DAN MENGAJI
"Suatu kaum yang duduk untuk berzikir kepada Allah ta’ala lalu mereka
berdiri, niscaya akan dikatakan kepada mereka: Berdirilah kalian
sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian, dan
kesalahan-kesalahan kalian telah digantikan dengan kebaikan" (Shahih
Al-Jami).

“Suatu kaum yang berzikir kepada Allah niscaya malaikat akan
mengelilingi mereka, rahmat dicurahkan kepada mereka dan diturunkan
kepada mereka sakinah dan Allah sebut-sebut mereka terhadap makhluk yang
ada disisi-Nya” (Shahih Al Jami).

4. ZIKIR
 “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu“
(Al Baqarah: 152).

"Sesungguhnya Aku berdasarkan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku
bersamanya saat dia mengingat-Ku, jika dia mengingat-Ku dalam dirinya,
maka Akupun akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku
di hadapan orang-orang maka Aku-pun akan mengingatnya dihadapan
makhluk-makhluk yang lebih baik dari mereka, jika mereka mendekatiku
sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta dan jika dia mendekati-Ku
sehasta maka Aku mendekatinya sedepa dan siapa yang mendatangiku dengan
berjalan maka aku mendatanginya dengan berlari.” (HR.Muslim).

5. BERBUAT DAN MENGAJAK KEBAIKAN
“Setiap kebaikan adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan kepada
kebaikan bagaikan orang yang melakukannya “ (Shahih Al Jami’).

“Hendaklah kalian mengusahakan kebaikan, karena hal tersebut dapat
melindungi dari mati secara buruk “ (Shahih Jami’)

6. KEUTAMAAN BERDAKWAH DI JALAN ALLAH
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: “Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri“ (Fushshilat: 33).

“Demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui
perantara kamu maka (ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian
mendapatkan seekor onta merah“ (HR.Muslim). Onta merah adalah harta
benda yang paling tinggi nilainya pada saat itu.

“Siapa yang mengajak kepada kebaikan maka baginya pahala seperti pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan
siapa yang mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun“
(HR.Muslim).

7. AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung “ (Ali Imran: 104).

“Sesungguhnya ada dari ummatku yang diberikan pahala seperti pahalanya
generasi pertama, (hal tersebut karena) mereka mencegah kemunkaran“
(Silsilah Shahihah)

8. BELAJAR ALQURAN, MEMBACA DAN MENGHAFALNYA
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan yang
mengajarkannya“ (HR.Bukhari)

“Orang yang membaca Al Quran dan dia pandai membacanya maka (nanti di
akhirat akan dikumpulkan) bersama para malaikat yang mulia, sedangkan
orang yang membaca Al Quran dan dia terbata-bata karenanya serta
kesusahan maka baginya dua pahala“ (Muttafaq alaih).

“Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu
kebaikan dan setiap kebaikan akan lilipatkan gandakan sepuluh, saya
tidak mengatakan: alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf,
lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR.Bukhari).

“Siapa senang dirinya mencintai Allah dan Rasul-Nya maka hendaklah dia
membaca Mushhaf ini (Al Quran) “ (HR. Bukhari).

“Dikatakan kepada orang yang suka membaca Al Quran: “Bacalah dan
naik-lah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil
di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu ada pada akhir ayat yang
engkau baca “ (HR. Bukhari).

"Inginkah salah seorang di antara kalian yang kembali ke keluarganya
membawa tiga ekor unta yang sedang hamil dan gemuk-gemuk? Kami berkata:
Ya, maka beliau bersabda: tiga ayat yang kalian baca dalam shalat kalian
itu lebih baik dari tiga ekor unta hamil yang gemuk". (HR.Muslim).

9. BELAJAR AL QURAN DI MASJID

"Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah yang di dalamnya
mereka membaca Al Quran dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali
akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dicurahkan rahmat dan
dikelilingi oleh para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka pada
(makhluk) yang ada disisi-Nya.” (HR.Muslim).

10. MEMBERI SALAM
“Sesungguhnya yang pasti mendatangkan ampunan adalah mengucapkan salam
dan pembicaraan yang baik.” (Shahih Al-Jami’).

“Tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum
kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika
kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam di
antara kalian.” (HR.Muslim).

11. BERJABAT TANGAN
"Siapa saja di antara dua orang muslim yang berjumpa, kemudian salah
seorang di antara keduanya mengambil tangan sahabatnya untuk berjabat
tangan, dan mereka memuji Allah semuanya, (maka jika mereka) berpisah
tidak ada dosa di antara mereka berdua.” (Shahih Al-Jami’).

Catatan dari penyusun artikel : hal ini bagi tidak syariatkan bagi lawan
jenis, Rasul yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharamkan
seorang lelaki menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Beliau pernah
bersabda: “Kepala salah seorang ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih
baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.
Ath-Thabarani dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, lihat
Ash-Shahihah no. 226)

12. CINTA KARENA ALLAH
"Layak untuk mendapatkan cinta-Ku bagi orang yang saling mencintai
karena-Ku. Orang yang saling mencintai karena-Ku (di hari kiamat) akan
ditempatkan di menara dari cahaya, tempat yang diingini oleh para nabi,
orang-orang yang benar dan para syuhada" (Shahih Jami’).

“Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman pada hari kiamat: Mana orang-orang
yang saling mencintai karena kebesaran-Ku, hari ini Aku akan menaungi
mereka pada saat tidak ada naungan selain naungan-Ku“ (HR.Muslim).

"Siapa yang ingin merasakan lezatnya iman, maka cintailah seseorang
hanya karena Allah". (HR. Muslim).

13. MENGUNJUNGI SAUDARA (REKAN) KARENA ALLAH TA’ALA
"Siapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena
Allah, maka akan ada yang memanggilnya: Kebaikan buatmu dan
perjalananmu, dan engkau telah menyediakan tempatmu di syurga" (Shahih
Bukhari).

14. MEMBANTU ORANG LAIN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN MEREKA
"Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan memenuhi
kebutuhannya" (Shahih Al- Jami).

"Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya selalu menolong
saudaranya". (Muslim).

"Sungguh jika saya berjalan bersama saudara saya yang muslim dalam
rangka memenuhi kebutuhannya hal itu lebih saya sukai dari i’tikaf di
masjid selama sebulan" (Silsilah shahihah).

"Siapa yang berjalan bersama saudaranya dalam rangka memenuhi
kebutuhannya hingga terpenuhi kebutuhannya, maka Allah akan memantapkan
kakinya pada hari banyak kaki-kaki yang tergelincir (hari kiamat)"
(Silsilah Shahihah).

15. MEMBAHAGIAKAN ORANG BERIMAN
"Sebaik-baik amalan adalah mendatangkan kesenangan terhadap saudaramu
yang beriman, melunaskan hutangnya dan memberinya makan dengan sepotong
roti “ (Shahih Jami’).

16. HUTANG
"Seorang muslim yang memberikan pinjaman kepada seorang muslim lainnya
sebanyak dua kali maka itu bagaikan sedekah darinya sekali" (Shahih Ibnu
Majah)

17. MENOLONG ORANG DALAM MASALAH HUTANG
"Siapa yang menunda (pembayaran utang) orang yang kesulitan atau
menghapuskannya niscaya akan Allah berikan dia naungan pada hari tidak
ada naungan selain naungan-Nya" (Shahih Jami’).

"Siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang kesulitan niscaya akan
Allah berikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat" (Shahih Jami’).

"Dahulu ada seseorang yang memiliki piutang kepada orang-orang, maka dia
berkata kepada budaknya: “Jika kamu mendapatkan orang yang kesulitan
biarkanlah, semoga Allah akan memaafkan (kesalahan) kita, maka tatkala
dia berjumpa dengan Allah, Dia (Allah) memaafkannya". (Muttafaq alaih).

"Siapa yang ingin ditolong Allah dari kesusahan hari kiamat maka berilah
tangguh (pembayaran utang) bagi orang yang kesulitan atau gugurkanlah"
(HR.Muslim).

18. MENUTUPI AIB ORANG LAIN
"Seorang hamba yang menutupi aib hamba lainnya di dunia niscaya Allah
tutup aibnya di hari kiamat." (HR.Muslim).

"Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya
di dunia dan akhirat" (HR.Muslim)

19.MEMBELA KEHORMATAN ORANG MUSLIM
“Siapa yang membela kehormatan saudaranya,niscaya Allah akan melindugi
wajahnya dari api neraka pada hari kiamat “ (Shahih Jami’).

“Siapa yang menolong saudaranya dari kejauhan maka Allah akan
menolongnya di dunia dan akhirat“ (Shahih Jami’)

20.MENDAMAIKAN MANUSIA
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan
bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh
(manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian
karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala
yang besar “ (An Nisa: 114)

“Maukah engkau aku beritahukan (perbuatan) yang lebih utama derajatnya
dari puasa, shalat dan shadaqah? Mereka menjawab: Ya, beliau bersabda:
Mendamaikan antara dua pihak“ (Shahih Abu Daud).

21. SILATURAHIM
“Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih
berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab
Allah“ (Al Anfal: 75).

“Orang-orang yang berbuat kebaikan melindungi dirinya dari mati buruk,
shadaqah yang disembunyikan akan meredam murka Rabb, silaturrahmi akan
menambah umur “ (Shahih Targhib).

“Shadaqah terhadap orang miskin akan dinilai shadaqah, dan (shadaqah)
terhadap sanak saudara dinilai dua: shadaqah dan penyambung silaturahim“
(Shahih Targhib).

“Tidak ada ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang lebih cepat
mendapatkan pahalanya kecuali silaturahim (menyambung persaudaraan), dan
tidak ada suatu kemunkaran yang lebih cepat mendatangkan hukuman kecuali
memutus persaudaraan“ (Shahih Jami’)

22. AKHLAQ YANG BAIK
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan(amal kebajikan)
selain akhlak yang baik“ (Shahih Jami).

“Sesungguhnya seseorang yang berakhlak baik akan mendapatkan derajat
orang yang bangun malam (beribadah), dan puasa pada siang harinya”
(Shahih Jami).

“Sesungguhnya orang yang paling dekat di antara kalian kepadaku pada
hari kiamat adalah mereka yang akhlaknya baik di dunia “ (Shahih Jami’).

23. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DI JALAN
“Singkirkanlah segala rintangan dari jalan karena bagimu hal itu
bernilai shadaqah“ (Silsilah Shahihah).

“Siapa yang menyingkirkan bahaya apa saja dari jalannya kaum muslimin,
Allah akan mencatat baginya kebaikan, dan siapa yang dicatat baginya
kebaikan maka Allah akan memasukkannya ke dalam syurga“ (Shahih Jami’).

24. MENANAM TUMBUH-TUMBUHAN
 “Siapa yang menanam tumbuh-tumbuhan, kemudian sebagiannya dimakan anak
Adam atau makhluk Allah lainnya, niscaya baginya (pahala) shadaqah“
(HR.Bukhari).

“Tujuh (golongan) yang tetap mengalir bagi mereka pahalanya saat dia di
kubur setelah kematiannya: Yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai,
menggali (membuat) sumur, mewariskan mushaf, meninggalkan anak yang
memintakan ampun untuknya setelah kematiannya “ (Shahih Jami’).

25. JUJUR
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar “ (At Taubah 119).

“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran mengarahkanya kepada
kebaikan, dan kebaikan mengarahkan kepada syurga“ (Shahih Jami’).

26. PENYAYANG
“Diharamkan bagi neraka setiap orang yang santun, sopan dan memudahkan
serta dekat dengan manusia“ (Silsilah Shahihah).

“Wahai Aisyah: Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan,
dan Dia memberikan bagi sikap kelembutan apa-apa yang tidak diberikan
bagi sikap kekasaran dan apa-apa yang tidak diberikan kepada sikap
selainnya“ (Shahih Jami’).

“Siapa yang memiliki rasa belas kasih meskipun terhadap sembelihan
burung merpati, niscaya Allah akan menyayanginya pada hari kiamat“
(HR.Bukhari).

27. MENAHAN AMARAH
“Siapa yang mampu menahan amarah sedangkan dia mampu melakukannya,
Niscaya Allah akan memanggilnya di hadapan makhluk-makhluk-Nya hingga
Dia memilih untuknya bidadari yang dia sukai“ (Shahih Turmuzi).

28. KEUTAMAAN TAQWA
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: “Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar“ (At-Thalaq: 2).

29. TAWADHU' KARENA ALLAH
“Siapa yang tawadhu’ karena Allah niscaya Allah akan mengangkat
(derajatnya)“ (HR.Muslim).

30. SABAR
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Tiada lain disempurnakan pahala
orang yang sabar dengan tanpa hitungan." [Az-Zumar :10].

"Orang beriman sungguh menakjubkan, Semua perkaranya baik baginya, dan
hal tersebut tidak terjadi kecuali bagi seorang mu’min, jika dia
mendapatkan kebaikan dia bersyukur karena itu baik baginya, dan jika dia
mendapatkan keburukan dia bersabar, karena itu baik baginya". (HR.Muslim).

31. ZUHUD TERHADAP DUNIA
“Zuhudlah kamu terhadap dunia niscaya Allah akan mencintaimu, dan
zuhudlah kamu terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya mereka
akan mencintaimu.“ (Silsilah Shahihah).

32.BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
 “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang
ibu-bapaknya“ (Al Ankabut: 8).

“Ridhanya Robb terletak pada ridha orang tua, dan murkanya Robb terletak
pada murkanya orang tua“ (Silsilah Shahihah).

“Celaka, celaka, celaka, (shahabat) bertanya: Siapa ya Rasulullah? :
“Siapa yang mendapatkan kedua orang tuanya di masa tua, salah satunya
atau keduanya tapi dia tidak masuk syurga“ (HR.Muslim).

33. BERBAKTI KEPADA BIBI
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: “Dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim“ (An-Nisa: 1).

“Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
berkata: “ Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa
yang besar, apakah aku dapat bertaubat?”, beliau bersabda: “Apakah ibumu
masih ada ?”, dia berkata : “ Tidak “, beliau bersabda : “ Apakah kamu
punya bibi ?”, : “Ya”, beliau bersabda : “ Berbuat baiklah kepadanya “.
(Shahih Turmuzi).

34.MEMPERHATIKAN PARA JANDA, ANAK YATIM DAN ANAK WANITA
“Dari Abu Hurairah radiallahuanhu dari Rasulullah beliau bersabda:
“Orang yang memperhatikan janda dan orang miskin bagaikan mujahid di
jalan Allah “saya (Abu Hurairah) mengira beliau juga bersabda: “Bagaikan
orang yang beribadah tiada henti dan bagaikan orang yang selalu puasa“
(Muttafaq alaih).

“Saya dan orang yang mengurus anak yatim (nanti) di Syurga seperti ini,
seraya mengisyaratkan dua jarinya". (HR. Bukhari).

“Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka setiap usapan
tangannya akan melahirkan beberapa kebaikan, dan barangsiapa yang
berbuat kebaikan kepada anak yatim wanita maupun laki-laki yang ada
padanya, maka saya akan bersamanya di syurga seperti ini, seraya
mengacungkan kedua jarinya, jari telunjuk dan tengah “ (HR.Ahmad 5/250).

“Seseorang yang memiliki dua orang anak wanita lalu diperlakukannya
dengan baik selama keduanya bersamanya atau dia menemani keduanya
kecuali keduanya memasukkannya ke syurga" [Shahih Ibnu Majah]

35.WUDHU'
"Siapa yang berwudhu dan melakukannya dengan baik, maka segala
kesalahannya keluar dari tubuhnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya”
(HR. Muslim).

 “Menyempurnakan wudhu pada saat tidak menyenangkan, dan berjalan kaki
ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat dapat mencuci (menghapus)
kesalahan hingga bersih“ (Shahih Targhib)

“Seseorang yang berwudhu dengan sempurna, kemudian melakukan shalat,
niscaya dirinya akan diampuni antara shalatnya hingga shalat berikutnya”
(Muttafaq alaih).

36.WUDHU DALAM KONDISI YANG TIDAK MENYENANGKAN
 “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus kesalahan dan
meninggikan derajat”, mereka menjawab: “Mau ya Rasulullah?”, “Berwudhu
pada saat yang tidak menyenangkan dan memperbanyak langkah ke masjid,
dan menunggu shalat setelah shalat, itulah jihad, itulah jihad “
(HR.Muslim).

37.MENGUCAPKAN SYAHADAT SESUDAH WUDHU

“Siapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian mengucapkan:
Asyhadu alla ilaah illallahu wahdahu laa syarikalah wa anna Muhammadan
‘abduhu wa rasuuluh, Allahummaj’alni minattawwabin waj’alni minal
mutathahhirin, maka akan dibuka baginya pintu-pintu syurga yang dia
dapat masuk dari mana saja dia suka “ (HR.Muslim)

38. AZAN
“Siapa azan selama dua belas tahun maka wajib baginya mendapatkan syurga
dan azannya setiap hari dicatat sebagai enampuluh kebaikan dan iqamahnya
dihitung tigapuluh kebaikan “ (Shahih Jami’).

“Mu’azin (orang yang azan) akan diampuni sepanjang suaranya dan
disaksikan oleh semua makhluk-Nya” (Shahih Abu Daud).

“Seorang mu’azin diampuni sepanjang suaranya dan pahalanya bagaikan
pahala orang yang shalat bersamanya“ (Shahih Jami’).

39.BACAAN TATKALA MENDENGAR AZAN
"Siapa yang berkata tatkala mendengar mu’azin: tatkala (selesai)
mendengarkan azan: Asyhadu
Allaailaaha illallah wahdahu laa syarikalah wa’anna Muhammadan abduhu
warasuluh, radhiitu billahi rabba, wabil Islami diina wabimuhammadin
nabiyya warasulaa, maka dosanya akan diampuni“ (HR.Muslim).

“Dari Abu Hurairah radiallahuanhu dia berkata: Saat kami bersama
Rasulullah berdirilah Bilal dan melakukan azan, tatkala diam bersabdalah
Rasulullah: “Siapa yang mengucapkan seperti apa yang dia ucapkan dengan
yakin akan masuk syurga“

40.MEMBANGUN MASJID
 “Siapa yang membangun masjid sekedar rumah burung atau lebih kecil dari
itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di syurga “(Shahih Ibnu
Majah).

41.SIWAK
“Siwak dapat mensucikan mulut dan mendatangkan keridhaan Rabb“ (Irwa’ul
Ghalil).

42.BERJALAN MENUJU TEMPAT SHALAT
“Siapa yang bersuci di rumahnya kemudian berangkat ke rumah Allah untuk
menunaikan salah satu kewajiban dari Allah (shalat), niscaya
langkah-langkahnya yang satu akan menghapuskan kesalahan dan yang
lainnya akan mengangkat derajat“ (HR.Muslim).

“Siapa yang segera berangkat ke masjid dan kemudian (setelah selesai
shalat) keluar darinya niscaya akan Allah sediakan baginya suatu tempat
di syurga setiap kali dia berangkat dan keluar dari masjid“ (HR.Bukhari).

 “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melakukan
shalat fardhu, maka pahalanya bagaikan pahala orang yang sedang
melakukan ihram“ (Shahih Abu Daud).

“Berikan kabar gembira kepada orang yang berjalan dalam kegelapan menuju
masjid, yaitu bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang terang benderang
pada hari kiamat“ (Shahih Ibnu Majah).

43.SHALAT
“Seorang hamba jika dia bangun untuk mendirikan shalat, maka didatangkan
semua dosanya dan diletakkan diatas kepalanya dan kedua pundaknya, maka
setiap kali dia ruku’ dan sujud berjatuhanlah (dosa-dosa itu) darinya“
(Silsilah Shahihah).

 “Seorang hamba di saat sujud kepada Allah niscaya akan Allah tulis
baginya satu kebaikan, dan dihapus darinya satu kesalahan dan diangkat
baginya satu derajat, maka perbanyaklah kalian bersujud “ (Shahih Jami’)
.
 “Sesungguhnya shalat (fardhu) yang lima itu menghapus segala dosa
sebagaimana air menghapus kotoran“ (Shahih Jami’).

 “Siapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang diperintahkan Allah,
(kemudian dia melakukan) shalat-shalat yang difardhukan, niscaya semua
itu menjadi penghapus (dosa-dosa) di antara shalat fardhu itu.” (HR.Muslim).

“Shalat yang paling afdhal disisi Allah adalah shalat Shubuh pada hari
Jum’at secara berjamaah” (Shahih Jami’).

44.SHALAT DI AWAL WAKTU
“Perbuatan yang paling disukai Allah adalah (melakukan) shalat pada awal
waktu, kemudian berbakti kepada orang tua, kemudian jihad di jalan
Allah“ (Mutafaq alaih).

“Sesungguhnya Rabb kalian berfirman: Siapa yang shalat pada waktunya dan
menjaganya serta tidak melalaikannya karena menganggap remeh
kedudukannya, maka baginya ada janji dari-Ku untuk Aku masukkan ke dalam
syurga“ (Irwa' Ghalil).

45.SHALAT BERJAMAAH
“Shalatnya seseorang dalam jama’ah dibanding shalatnya di rumah dan di
pasar nilainya lebih banyak duapuluh lima derajat, hal yang demikian itu
karena jika salah seorang di ntara kamu menyempurnakan wudhunya kemudian
berjalan menuju masjid hanya untuk tujuan shalat, niscaya setiap
langkahnya akan mengangkat derajatnya dan menghapus kesalahannya hingga
dia masuk masjid, jika dia telah masuk masjid, maka (pahalanya) bagaikan
dalam keadaan orang shalat, selama shalat yang membuatnya tidak
beranjak, sementara para malaikat mendoakannya selama dia di tempat
shalatnya dengan mengucapkan : Yaa Allah, ampunilah dia, Yaa Allah
sayangilah dia, Yaa Allah terimalah taubatnya, selama dia tidak
menyakiti (orang lain) di dalamnya dan tidak berhadats “ (Muttafaq alaih)

“Siapa yang shalat sebanyak empat puluh hari secara berjamaah, dan
mendapatkan takbir pertama, dicatat baginya dua kebebasan, kebebasan
dari neraka, dan kebebasan dari nifaq (sifat munafiq) “ (Shahih Jami’).

46.BERADA DI SHAF PERTAMA DALAM SHALAT
“Seandainya kalian mengetahui apa yang terdapat dalam barisan pertama
niscaya mereka akan melakukan undian (untuk mendapatkannya)” (HR.Muslim).

47. MENGUCAPKAN AMIN
“Jika Imam mengucapkan amin maka hendaklah kalian juga mengucapkan amin,
karena siapa yang aminnya berbarengan dengan malaikat niscaya akan
diampuni baginya dosa yang berlalu” (Muttafaq alaih).

48. UCAPAN MAKMUM DALAM I’TIDAL
 “Jika Imam berkata: Sami’allahuliman hamidah, maka ucapkanlah:
Allahumma rabbana walakal hamdu. Karena siapa yang ucapannya berbarengan
dengan ucapan malaikat niscaya akan diampuni baginya dosa sebelumnya “
(HR.Bukhari).

49.SHALAT JUM’AT
 “Siapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat
untuk shalat jum’at, lalu mendengarkan (khutbah) dan diam, niscaya akan
diampuni baginya antaranya dan antara Jum’at berikutnya ditambah tiga
hari" [HR. Muslim].

50.BERSEGERA UNTUK SHALAT JUM’AT
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersegera (berangkat) dengan
berjalan tanpa berkendaraan, lalu mendekati tempat imam dan mendengarkan
serta tidak berbuat sia-sia, maka bagi setiap langkahnya bagaikan pahala
amal puasanya dan ibadahnya selama satu tahun“ (Shahih Turmuzi).

“Siapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi junub kemudian
berangkat (pada waktu pertama) maka dia bagaikan berkorban dengan seekor
unta, barangsiapa yang berangkat pada waktu kedua seakan-akan berkurban
dengan satu ekor sapi. Barangsiapa berangkat pada waktu yang ketiga
seakan-akan berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk dan
barangsiapa yang berangkat pada waktu yang keempat seakan-akan berkurban
dengan seekor ayam. Barangsiapa yang berangkat pada waktu yang kelima
seakan-akan dia berkurban dengan satu butir telur dan jika imam masuk
untuk naik mimbar datanglah malaikat untuk mendengar dzikir[Khutbah].”
(Muttafaq alaihi).

51.WAKTU MUSTAJAB PADA HARI JUM’AT
 “Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat saat-saat yang jika bertepatan
pada waktu seorang muslim yang sedang sedang shalat meminta kepada Allah
tentang kebaikan niscaya akan Allah berikan kepadanya“ (Muttafaq alaih).

52.SHALAT NAFILAH (SUNNAT)
“Shalat sunnahnya seseorang yang tidak dilihat manusia menyerupai
shalatnya dia di depan manusia sebanyak dua puluh lima kali “ (Shahih
Jami’).

“Dua rakaat (sebelum shalat) Fajar lebih baik dari dunia beserta isinya“
(HR.Muslim).

“Siapa yang secara terus-menerus melakukan dua belas rakaat (shalat
Rawatib) setiap hari dan malam niscaya akan masuk syurga: Empat rakaat
sebelum Zuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua
rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh“ (Shahih Nasa’i).

“Siapa yang menjaga empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat
sesudahnya Allah haramkan dia dari api neraka“ (Shahih Abu Daud).

“Semoga Allah merahmati orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar“
(Shahih Abu Daud).
            
53.SHALAT DHUHA
“Setiap tulang persendian kalian harus dishadaqahi, setiap tasbih adalah
shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah,
setiap takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah, nahi munkar
adalah shadaqah, yang demikian itu dapat terbalas dengan melakukan dua
rakaat shalat Dhuha. (HR. Muslim).

54.SUJUD
“Tidak ada seorang hamba yang bersujud kepada Allah sekali sujud saja
niscaya Allah tulis baginya dengan sujudnya itu, sebuah kebaikan, dan
Dia hapus kesalahannya, Dia angkat derajatnya, maka perbanyaklah
bersujud.” (Shahih Ibnu Majah).

55.QIYAMULLAIL (TAHAJJUD)
“Hendaklah kalian melakukan qiyamullail karena hal tersebut merupakan
kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, dapat menghapuskan dosa serta
kesalahan dan dapat menyingkirkan penyakit dari badan” (HR.Muslim).

“Jika seseorang membangunkan istrinya pada waktu malam, kemudian mereka
berdua shalat, atau dia shalat dua rakaat bersama-sama, maka mereka
berdua dicatat sebagai orang-orang yang berzikir” (Shahih Targhib).

56. BERZIKIR SETELAH SHALAT SHUBUH HINGGA TERBIT MATAHARI
“Siapa yang shalat shubuh berjamaah, kemudian duduk hingga terbit
matahari, lalu shalat dua rakaat, maka baginya bagaikan pahala haji dan
umrah dengan sempurna….dengan sempurna….dengan sempurna” (Shahih Turmuzi).

“Saya duduk bersama orang-orang yang berzikir setelah shalat Shubuh
hingga terbit matahari lebih saya sukai dari pada membebaskan empat
orang budak dari Bani Isam’il” (Shahih Abu Daud).

57.BERZIKIR KEPADA ALLAH SETELAH SHALAT ASHAR HINGGA TERBENAM MATAHARI
“Saya duduk bersama satu kaum yang berzikir kepada Allah dari shalat
Ashar hingga terbenam matahari lebih saya sukai dari pada membebaskan
empat orang budak” (Shahih Abu Daud).

58.ZIKIR DAN TASBIH
“Tidak mampukah salah seorang di antara kalian meraih seribu kebaikan
dalam sehari? Maka berkatalah salah seorang shahabatnya: “Bagaimanakah
salah seorang di antara kita meraih seribu kebaikan (dalam sehari)?
Beliau bersabda: “Ucapkanlah tashbih Subhanallah wabihamdih seratus
kali, niscaya akan dicatat baginya seribu kebaikan dan dihapus baginya
seribu keburukan” (HR.Muslim).

“Ada dua kalimat yang ringan (diucapkan) oleh lisan tetapi berat dalam
timbangan disisi Allah: Subhanallah wabihamdihi subhanallahil Adzim“
(Shahih Ibnu Majah).

“Subhanallah Walhamdulillah Walaailaaha Illallah Wallahuakbar, (adalah
kalimat yang dengan membacanya) akan ditanamkan bagimu sebatang pohon
dalam syurga “ (Shahih Ibnu Majah).

59.ZIKIR TATKALA BANGUN DARI MAJLIS
“Siapa yang duduk dalam majlis yang di dalamnya banyak terdapat senda
gurau, kemudian sebelum beranjak dari tempat itu dia mengucapkan:
Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka
Wa atuubu Ilaaik, maka diampuni atas apa yang diperbuatnya pada
majlisnya tersebut” (Shahih Turmuzi).

60. ISTIGHFAR
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya.
Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah
Pengampun Lagi Maha Penyayang “ (An Nisa: 110).

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah …” (Ali Imran: 135).

“Beruntunglah orang yang mendapatkan dalam lembaran (kehidupan)-nya
istighfar yang banyak” (Shahih Ibnu Majah).

“Setiap hamba yang melakukan suatu dosa, kemudian dia bersuci (berwudhu)
dengan sempurna, kemudian dia berdiri untuk melaksanakan shalat dua
rakaat kemudian istighfar kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Pastilah
Allah ampuni dia . Kemudian Beliau membaca ayat ini: walladzii na-idzaa
fa’aluu faahizasyataa audhalamuu anfusahum dzakarullaah. Hingga akhir
ayat." (Shahih Abu Daud).

61.UCAPAN: Laa haula Walaa Quwwata Illah Billah
“Perbanyaklah membaca: Laa haula Walaa Quwwata Illah Billah” karena
merupakan gudang harta di syurga” (Shahih Ibnu Majah).

62.SHALAWAT KEPADA NABI
“Siapa yang (membaca) shalawat kepadaku sekali saja maka Allah akan
bershalawat (merahmatinya) sepuluh kali dan dihapuskan baginya sepuluh
kesalahan serta diangkat untuknya sepuluh derajat” (Shahih An Nasa’i).

63.PUASA
“Puasa adalah tameng yang dengannya seorang hamba berlindung dari api
neraka” (Shahih Al Jami’).

“Siapa yang puasa sehari di jalan Allah, maka Allah jauhkan darinya api
neraka sejauh seratus tahun perjalanan" [Shahih Al-Jami’].

“Siapa yang berpuasa sehari dengan mengharap pahala dari Allah ta’ala
maka dia masuk syurga". (Silsilah Shahihah).

64.PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN
 “Siapa yang puasa tiga hari setiap bulan maka dia seperti berpuasa
sepanjang masa” (Shahih Jami’).

65.PUASA RAMADHAN
“Siapa yang yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala maka
diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu” [HR. Bukhari]

66.PUASA ENAM HARI PADA BULAN SYAWAL
“Siapa yang puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa Syawwal enam
(hari) maka dia bagaikan puasa selamanya” (HR.Muslim).

67.PUASA PADA MUSIM DINGIN
“Puasa pada musim dingin bagaikan mendapatkan ghanimah (rampasan perang)
dingin” (Silsilah Shahihah)

68.PUASA HARI ARAFAH DAN HARI ‘ASYURA
“Siapa yang puasa pada hari Arafah maka diampuni baginya (dosa) setahun
sesudahnya dan setahun sebelumnya, dan siapa yang puasa Asyuro maka
diampuni baginya (dosa) setahun” (Shahih Targhib).

69.PUASA SYA’BAN
“(Bulan) Sya’ban terletak antara (bulan) Rajab dan Ramadhan, banyak
orang yang mengabaikannya, pada bulan itu perbuatan manusia diangkat,
maka aku ingin saat amalku diangkat aku berada dalam keadaan puasa”
(Silsilah Shahihah).

70.PUASA PADA BULAN MUHARRAM
 “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) pada bulan
Allah (yaitu) Muharram” (HR.Muslim).

71.MEMBERI MAKAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA
 “Siapa yang memberi makan berbuka bagi orang berpuasa maka baginya
pahala seperti orang tersebut dan tidak mengurangi pahala orang yang
berpuasa sedikitpun” (Shahih Jami’).

72. SAHUR
 “Sahur semuanya adalah barokah, maka janganlah kalian meninggalkannya
walaupun sekedar meminum seteguk air, karena Allah ta’ala dan
malaikatnya mendoakannya kepada orang yang sahur” (Shahih Targhib).

73. BERIBADAH PADA BULAN RAMADHAN
 “Siapa yang beribadah pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan
mengharapkan pahala maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu”
(HR.Bukhari)

74. BERIBADAH PADA LAILATUL QADAR
“Siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qada dengan keimanan dan
mengharapkan pahala maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu”
(HR.Muttafaq alaih).

75. ZAKAT
“Dari Umar bin Murrah Al Juhany radiallahuanhu dia berkata: Datang
seseorang dari (suku) Qudha'ah kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa
sallam, lalu berkata: “Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah dan bahwa engkau  adalah Rasulullah, aku melakukan shalat
(fardhu) yang lima, aku berpuasa pada bulan Ramadhan, aku laksanakan
zakat, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Siapa
yang meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia tergolong orang-orang
yang jujur (shiddiqin) dan syuhada” (Shahih Targhib).

76.ZAKAT FITRAH
“Shadaqah (zakat) fitrah adalah pensuci bagi orang  yang berpuasa dari
kelalaian dan perbuatan buruk dan untuk memberi makan orang-orang
miskin” (Shahih Targhib).

77.SHADAQAH
 “Puasa adalah tameng dan shadaqah dapat memadamkan (menghapus)
kesalahan sebagaimana air memadamkan api” (Shahih Targhib).

 “Hendaklah kalian bershodaqah dengan tersembunyi, karena hal demikian
itu dapat menahan amarah Allah ‘Azza wa jalla” (Shahih Jami’).

78.UCAPAN YANG BAIK
“Takutlah kalian terhadap api neraka walau dengan sekerat korma, jika
tidak dapat maka hendaklah (bersedekah) dengan kalimat yang baik”
(Shahih Jami’)

79.TIDAK BERBUAT BURUK KEPADA MANUSIA
“Tahanlah perbuatan burukmu dari orang lain, karena yang demikian itu
merupakan sedekah darimu untuk dirimu” (Shahih Jami’)

80.HAJI
“Siapa yang menunaikan haji kemudian dia tidak berkata kotor dan tidak
berlaku buruk maka dia pulang bagaikan saat dilahirkan ibunya” (HR.Bukhari).

“Adapun keluarnya kamu dari rumah dengan tujuan Baitullah, maka setiap
langkah yang dilangkahkan tungganganmu (kendaraan) akan dihitung sebagai
kebaikanmu dan penghapus bagi kesalahanmu, sedangkan wukufmu di Arafah
maka Allah turun dari langit dunia dan membanggakan mereka kepada para
malaikat seraya berfirman: “Mereka adalah hamba-hamba- Ku, datang
kepada-Ku dalam keadaan kumal dan berdebu dari setiap penjuru dan mereka
takut akan azab-Ku padahal mereka tidak melihat-Ku, apatah lagi jika
mereka melihat-Ku. Seandainya dosa-dosamu sebanyak butiran pasir, atau
sebanyak hari-hari dunia atau sebanyak tetesan air hujan maka Aku akan
mensucikannya darimu. Sedangkan engkau melempar jumroh, maka hal itu
akan dihitung sebagai simpananmu. Adapun engkau mencukur kepala maka
setiap helai rambut yang berjatuhan dihitung sebagai kebaikanmu dan jika
engkau thawaf di Baitullah, maka engkau akan keluar dari dosa-dosamu
bagaikan orang yang baru dilahirkan ibunya” (Shahih Jami’).

“Haji yang mambrur tidak ada balasannya kecuali syurga” (Shahih Jami’).

81.AMAL SHALEH PADA HARI SEPULUH (PERTAMA) BULAN DZULHIJJAH
 “Tidak ada suatu hari yang amal shaleh di dalamnya lebih dicintai Allah
kecuali pada hari-hari ini yaitu sepuluh hari bulan Dzul Hijjah. Mereka
berkata: “Tidak juga jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: “Tidak juga
jihad di jalan Allah kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan
dirinya dan hartanya dan tidak ada yang kembali darinya satupun”
(HR.Bukhari).

82.UMRAH
“Antara umrah yang satu dengan umrah yang lain merupakan kaffarat
(penghapus) dosa-dosa dan kesalahan” (Shahih Jami’).

“Umrah di bulan Ramadhan bagaikan (melaksanakan ibadah) haji bersamaku”
(Shahih Jami’).

“Iringilah antara haji dan umrah, karena melaksanakan keduanya dapat
menyingkirkan kefakiran sebagaimana tempaan api panas menghilangkan
karat pada besi” (Silsilah Shahihah).

83.MENGUSAP HAJAR ASWAD DAN RUKUN YAMANI
 “Mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani menghapuskan kesalahan” (Shahih
Jami’).

84.BERJIHAD DI JALAN ALLAH

“Berangkat di pagi atau sore hari (saat berjihad) di jalan Allah lebih
baik nilainya dari dunia dan seisinya” (Irwa’ Al Ghalil: 282).

“Siapa yang kedua kakinya berdebu di jalan Allah, maka Allah haramkan
baginya api neraka” (Irwa’ul Ghalil).

“Berjihad selama sebulan lebih baik dari puasa selamanya dan siapa yang
meninggal saat berjihad maka Allah lindungi dirinya dari kekalutan yang
paling besar dan dia (di hari kiamat) akan berangkat membawa rizkinya
dan wangi syurga serta pahalanya tetap dihitung sebagai pahala orang
yang berjihad hingga hari kiamat” (Shahih Jami’).

“Sesaat berada dalam (jihad) di jalan Allah, hal itu lebih baik dari
melakukan shalat malam pada Lailatul Qadar di hadapan Hajar Aswad”

85.INFAQ DI JALAN ALLAH
 “Siapa yang berinfaq di jalan Allah maka dicatat baginya tujuh ratus
kali lipat” (HR.Muslim).

“Siapa yang menyediakan (segala keperluan) bagi seorang yang berperang
maka dia (dianggap) telah berjihad dan siapa yang memberikan jalan bagi
keluarganya untuk berperang maka dia telah berperang” (HR.Muslim).

86.JUJUR DAN AMANAH DALAM PERDAGANGAN DAN PERLAKUAN YANG BAIK
 “Pedagang yang jujur dan terpercaya (nanti di hari kiamat akan
dikumpulkan) bersama para nabi dan orang-orang yang benar serta para
syuhada” (Shahih Turmuzi).

“Penjual dan pembeli masih berada dalam keadan khiyar (boleh memilih
antara jadi atau tidak) selama keduanya belum berpisah, jika keduanya
jujur dan menjelaskan (hal yang sebenarnya) maka keduanya diberkahi
dalam jual-belinya tersebut, dan jika keduanya berbohong dan
menyembunyikan (hal yang sebenarnya) maka dihapuslah keberkahan jual
beli keduanya” (HR.Bukhari).

“Allah ta’ala memasukkan ke dalam syurga seseorang yang mudah dalam
menjual dan membeli” (Shahih An Nasa’i).

87.MENJENGUK ORANG SAKIT
“Seseorang yang pada sore hari menjenguk orang sakit, maka saat keluar
diringi oleh tujuh puluh ribu malaikat yang memohon ampunan untuknya
hingga pagi hari dan siapa yang menjenguknya pada pagi hari maka saat
dia keluar diringi tujuh puluh ribu malaikat yang memohon ampunan
untuknya hingga sore hari” (Shahih Jami’).

88. SHALAT DAN MENGANTAR JENAZAH
 “Siapa yang menghadiri jenazah hingga dishalatkan maka baginya satu
qirath dan siapa yang menyaksikannya hingga dimakamkan maka baginya dua
qirath (dikatakan: Apakah yang dimaksud dua qirath?) Beliau bersabda:
“Bagaikan dua gunung yang besar” (HR.Muslim).

89.MEMANDIKAN MAYIT DAN MENGKAFANI
“Siapa yang memandikan orang mati kemudian dia menutupinya maka Allah
akan menutupkan dosa-dosanya, dan siapa yang mengkafaninya maka Allah
akan mengenakannya (pakaian) dari Sundus” (Shahih Jami’).

90.BERHARAP PAHALA ATAS MUSIBAH
“Allah ta’ala berfirman: Anak Adam… jika engkau sabar dan mengharap
pahala saat pertama kali datang musibah maka tidak ada balasan yang aku
ridhai kecuali syurga” (Sahih Ibnu Majah).

91.SHADAQAH UNTUK MAYIT DAN KEUTAMAAN MEMBERIKAN AIR
“Dari Saad bin ‘Ubadah radiallahuanhu, sesungguhnya dia berkata: Yaa
Rasulullah sesungguhnya Ummu Sa’ad telah meninggal, shadaqah apakah yang
paling utama?”, beliau bersabda: “Air“, maka dia menggali sumur lalu
berkata: “ Ini (pahalanya) untuk Ummu Sa’ad ”. (Shahih Ibnu Majah).

92.DOA DARI KEJAUHAN
“Doa seorang muslim untuk saudaranya di kejauhan mustajab, di kepalanya
terdapat malaikat yang di tugaskan, setiap kali dia berdoa untuk
saudaranya berupa kebaikan, maka malaikat yang ditugaskan tersebut
berkata: “Amiin, dan engkaupun mendapatkan hal serupa“ (HR.Muslim).

  ===============
  ===============

Itulah 92 Contoh pintu penghapus pahala semoga bermanfaat.

Komentar